Rss Feed

Hikmah dan Kerugian UN


Yak. UN yang merupakan singkatan dari Ujian Negara, Ujian Ngeri, atau Ujian Nakutin, Ujian Ngaco, atau bahkan Uji Nyali tinggal hitungan hari buat diselenggarakan. Ada yang udah persiapan dengan ikut bimbel di sekolah, atau bimbel di luar sekolah.

Segala sesuatu selalu ada pro dan kontranya. Termasuk UN, ada plus dan minusnya. Kami bakal ngasih gambaran buat kamu apa kerugian adanya UN, terus ada juga hikmahnya.

Kita bahas dari kerugiannya dulu. Kerugian pertama jelas jadi puyeng. Puyeng belajar terus, puyeng bimbel terus, puyeng ngerjain tugas terus. Tapi ya begitulah tugas pelajar. Belajar, belajar, dan pelajar. Kalau nggak mau ribet belajar, jangan jadi pelajar, tapi jadi pengajar. Bahkan jadi pengajar aja mesti lewatin jadi pelajar dulu.

UN itu merugikan bumi. Sekolah di Indonesia aja ada berapa banyak, terus tiap sekolah ada banyak muridnya, belum lagi UN sekarang ada 20 paket berarti nyetaknya nambah kerjaan lagi, dan tentunya nambah kertas dan tinta. Banyak kertas kepake berarti nambah pohon yang ditebang juga. Kan kasian buminya jadi makin panas. Buktinya akhir-akhir ini cuaca berasa jadi panas banget. Kami yakin ini pasti gara-gara UN nih. Kwuk!

Berikutnya UN itu merugikan soalnya... itu adalah pertanda berakhirnya masa sekolah kamu di situ. Harus siap-siap berpisah sama sahabat-sahabat, pisah sama guru-guru yang galak –tapi ngangenin–, pisah sama secret admirer-an di sekolah. Buat yang punya pacar, siap-siap LDR-an yang hasilnya biasanya putus-putus juga.

Lanjut ke hikmah. Setiap musibah dan cobaan yang kita terima, emang harus selalu bisa nyari hikmah di baliknya. Termasuk saat diterpa UN dan ujian-ujian yang mendahuluinya. Hikmah pertama yang bisa diambil dari datangnya UN adalah semangat spiritual yang meningkat. Banyak yang jadi sering inget sama Tuhan, rajin ibadah. Mushala sekolah jadi rame tiap istirahat, soalnya yang tadinya nggak kenal sama salat sunnah, jadi rajin. Jadi rajin puasa juga. Emang gitu, manusia baiknya pas cuma ada maunya doang.

Selain hubungan sama Tuhan, hubungan sama orang tua juga jadi membaik. Anak-anak yang mau UN jadi nggak ada yang ngelawan lagi sama orang tua, takut kualat. Orang tua kalau udah deket-deket UN gini jadi perhatiannya lebih. Sering bangunin lebih pagi, ngingetin belajar, bikinin bekal. Tugas-tugas rumah pun dikasih lebih ringan soalnya toleransi biar fokus belajar buat persiapan UN (padahal pas di kamar, Twitter-an juga).

Kalau sama temen, UN membuat hubungan kamu dan temen-temenmu makin erat. Soalnya suka pada saling curhat atau sekadar berdoa bareng meski cuma lewat Broadcast Message. Terus ningkatin solidaritas juga, pas hari H biasanya oper-operan kunci jawaban.

Tadi udah bahas hikmah yang hubungannya sama Tuhan, orang tua, dan temen. Sekarang hubungannya sama dompet. Gara-gara UN, uang jajan jadi awet, soalnya jadi jarang main ke luar. Jadi bisa nabung (meskipun akhirnya setelah UN uang jajan itu diabisin sekaligus).

UN bisa jadi ajang buat modus. Banyak jalan menuju Roma, banyak cara menuju hatinya. Bahkan UN pun dijadiin alasan biar bisa deket sama inceran. Misalnya sepik-sepik minjem catetan, sepik belajar dan ngerjain soal bareng, sepik nanya kemungkinan soal yang keluar, sepik curhat deg-degannya mau UN. Banyak. Itu tinggal kreatifnya kamu aja ngerangkai semua sepikan itu.

Semoga dengan kami menulis ini, kamu bisa mengambil segala hikmah di balik UN. Jadi, gimana persiapan UN kamu sejauh ini? Siap? Kwuk!

SUMBER: nyunyu.com

untukmu Sahabatku, yang aku sayangi 2


Persahabatan ini akan tetap berada di tempatnya.
Begitu banyak nikmat yang telah kita kecap bersama. Nikmat dan
manisnya sebuah persahabatan yang tulus. Persahabatan yang membuat kita dapat
 saling memberikan manfaat bagi yang lain. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat menjadi dan memberikan manfaat bagi lingkungannya..
Tak henti-hentinya ku bersyukur pada-NYA, yang telah mempertemukan aku dengan mu.
Pertemuan yang ku yakin telah diatur-NYA untuk kita agar kita saling mengenal, saling belajar dan mendewasakan diri, dan memberi dan menerima banyak manfaat satu sama lain.
Dan aku pun tak akan henti-hentinya tetap terus bersyukur pada-NYA, saat segala yang telah ada pada persahabatan kita harus berakhir. Aku yakin kamu pun akan merasakan hal yang sama sepertiku. Bersama mensyukuri akhir yang terjadi pada saat kita berdua telah saling menguatkan satu sama lainnya. Saat kita sepakat untuk mengakhiri semuanya dengan indah, yakinlah bahwa semuanya ini hanyalah perpisahan sesaat,

Sahabat, walaupun ke depannya kita tidak bisa saling mendampingi dan berjalan beriring, yakinlah bahwa aku akan selalu ada untukmu dan terus mendukungmu dalam do’a.
Jangan pernah sungkan untuk menemui dan menghubungiku bila kau butuh orang untuk berbagi semua kesedihanmu. Karena kita adalah sahabat sejati.
satu pesanku untuk mu.
Saat kau dihadapkan pada pilihan, diam nyaman atau bergerak untuk lebih baik, dua-duanyanya ada resikonya.
Berani untuk melangkah itu  syarat awal.
Man jada wa jada. If you know it, then do it. Knowing the road is not the same to walking the road. It’s a big difference.


Sahabat
jangan pernah acuhkan dan lupakan aku. Mungkin raga kita tak lagi beriringan, tapi hati dan jiwa kita akan selalu saling berdampingan.
                                                                                Salam manis dariku

                                                                                     Sahabatmu
                                                                      (yang semoga masih kau anggap)
 Sumber: http://anjuncumi2.blogspot.com (dengan sedikit editan)